makalah sistem akuntansi gaji
untuk
memenuhi salah satu tugas kuliah
sistem
informasi sdm
Disusun Oleh :
ANDI
SULAEMAN
A3.1100004
Program
Studi Sistem Informasi
Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Sumedang
Sumedang
2013
I.
Latar belakang
Dalam perusahaan manufaktur maupun pemerintahan,
pembayaran kepada pegawai dan karyawan biasanya dibagi menjadi dua golongan:
gaji dan upah.
Gaji
umumnya merupakan pembayaraan atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan
yang mempunuyai jenjang jabatan manajer,
sedangkan
upah umumnya merupakan pembayaran jasa atas penyerahan jasa yang dilaitukan
oleh karyawan pelaksana (buruh).
Umumnya gaji dibayarkan secara
tetap perbulan, sedangkan upah dihitung bardasarkan hari kerja, jam kerja, atau
jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.
Banyak permasalahan yang di
hadapi oleh karyawan yang kebanyakan dalam penggajian adanya potongan tanpa di
ketahui oleh karyawan tersebut sehingga menimbulkan permasalahan antara atasan
dengan bawahan sehingga dengan adanya system penggajian akan di jabarkan
pembukuan secara rinci berapa kerugian perusahaan/toko, potongan atas kasbon
,uang transport , uang makan, insentive dll
Ada banyak system penggajian dalam
perusahaan tidak memiliki system yanga sama dengan perusaan lainnya.
Untuk meminimalisir permasalahan
yang terjadi maka harus membentuk sebuah komitmen antara pemilik perusahaan dengan
karyawan dengan membentuk system penggajian secara mendetail melalui rapat
bulanan dan dalam perkrutan karyawan baru.
II. Pengertian
Sistem Akuntansi
Sistem
dirancang untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau secara rutin terjadi.
Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam
penyelenggaraan perusahaan dan sangat penting, karena berkaitan dengan motivasi
karyawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upah merupakan
biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka
diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi gaji dan upah.
III. Tujuan
dan fungsi akuntansi gaji
Dengan
adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat
menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik
atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain. Sistem
Akuntansi tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan
operasi perusahaan. Sehingga dapat mencapai sasaran dan menjamin atau
menyediakan laporan keuangan yang tepat. Untuk lebih mengetahui arti pentingnya
sistem akuntansi maka kita harus memahami pengertian dan fungsi sistem
akuntansi tersebut melalui pendapat beberapa ahli.
1.
Menurut
Cole dalam Baridwan (1999:3), “Sistem adalah suatu kerangka dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu
skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi
perusahaan”. Mulyadi (2000 : 1) menyatakan “Sistem pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
2.
Sedangkan
menurut Widjajanto (2001 : 1) “Sistem adalah sesuatu yang memiliki
bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui
tiga tahap yaitu input, proses dan output”.
3.
Selanjutnya
Marom (2002 : 1) menyatakan “Sistem adalah suatu jaringan dari
prosedur-prosedur yang disusun dalam rangkaian secara menyeluruh untuk
melaksanakan berbagai kegiatan atau fungsi pokok dalam suatu badan usaha”. Dari
defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah bagian-bagian atau
prosedur-prosuder yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya
dalam rangkaian secara menyeluruh untuk berfungsi bersama-sama dalam mencapai
tujuan tertentu. Akuntasi merupakan bahasa bisnis. Setiap perusahaan
menerapkannya sebagai alat komunikasi. Secara klasik akuntansi merupakan proses
pencatatan (recording), pengelompokan (classifying), perangkuman (summarizing),
dan pelaporan (reporting) dari transaksi-transaksi perusahaan. Untuk lebih
jelas, berikut ini adalah pengertian akuntansi menurut beberapa ahli.
4.
Menurut
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Baridwan
(1999:1) “ Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat
dan dinyatakan dalam uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang
setidak-tidaknya bersifat keuangan dan penafsiran dari hasil-hasilnya”.
5.
Kusnadi
(2000 : 7) mengemukakan bahwa:
Akuntansi adalah suatu seni atau
keterampilan mengolah transaksi atau kejadian yang setidak-tidaknya dapat
diukur dengan uang menjadi laporan keuangan dengan cara sedemikian rupa
sistematisnya berdasarkan prinsip yang diakui umum sehingga para pihak yang
berkepentingan atas perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan dan hasil
operasinya pada setiap waktu diperlukan dan daripadanya dapat diambil keputusan
maupun pemilihan berbagai alternatif dibidang ekonomi.
6.
Kemudian
Jusup (2001:4) menyatakan, “Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan
informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi”. Dari defenisi-defenisi di
atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi mempunyai fungsi dan peranan yang sangat
penting yang bersifat keuangan dalam kegiatan perusahaan dan kepada pihak-pihak
tertentu yang memerlukannya untuk mengambil keputusan atau memilih alternatif
ekonomi.
7.
Selanjutnya
menurut Mulyadi (2001:3) “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan
dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
8.
Sedangkan
pengertian sistem akuntansi menurut Widjajanto (2001: 4) adalah Susunan berbagi
formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapan serta alat
komunikasi, tenaga pelaksananya dan laporan yang terkodinasi secara erat yang
didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang
dibutuhkan manajemen.
9.
KemudianMarom
(2002:1) menyatakan bahwa Sistem akuntansi adalah gabungan dari
formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang
digunakan untuk mengolah data dalam suatu badan usaha dengan tujuan
menghasilkan informasi-informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam
mengawasi usahanya untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan.
IV. DESKPIPSI
SISTEM PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN
Sistem
penggajian dan pengupahan dalam perusahaan manufaktur melibatkan departemen
personalia dan umum, departemen keuangan, dan departemen akuntansi. Departemen
personalia dan umum pertanggung jawab dalam pengangkAtan karyawan, penetapan
jabatan, penetapan tarip gaji dan upah, promosi dan penurunan pangkat, mutasi
karyawan, penghentian karyawan dari pekerjaannya, dan penetapan berbagai tunjangan
kesejahteraan karyawan serta penghitungan gaji dan upah karyawan. Bagian
Keuangan bertanggungjawab atas pelaksanaan pembayaran gaji dan upah serta
berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Bagian Akuntansi bertangggungjawab
atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk
kepentingan perhitungan harga pokok produk dan penyediakan informasi guna
pengawasan biaya tenaga kerja.
A.
Sistem
penggajian terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1. Prosedur pencatatan waktu hadiri
2. Prosedur pembuaton daftar gaji.
3. Prosedur pembayaran gaji.
4. Prosedur distribusi gaji.
B.
Sistem
pengupahan terdiri dari jaringan prosedur berikut ini;
1. Prosedur pencatatan waktu hadir.
2. Prosedur pencatatan waktu kerja.
3. Prosedur pembuatan daftar upah.
4. Prosedur pembayaran upah.
5. Prosedur distribusi upah.
1.
Prosedur
pencatatan waktu hadir Prosedur pencatatan waktu hadir. Prosedur ini bertujuan
untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan
oleh Bagian Pencatat Waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk
kontor administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir dapat menggunakan
daftar hadir biasa, yang karyawan harus menandatanganinya setiap hadir dan
pulang dari perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (berupa clock card)
Yang dicap secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu (time recorder).
Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah
karyawan. Bagi karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir digunakan untuk
menentukan apakah karyawan dapat memperoleh gaji penuh, atau harus dipotong
akibat ketidak hadiran mereka.
2.
Prosedur
pencatatan waktu kerja Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan
pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di bagian
produksi untuk keperluan distribusi upah karyawan kepada produk yang menikmati
jasa karyawan tersebut. Jika misaanya seorang karyawan pabrik hadir di
perusahaan selama 7 jam suatu hari kerja, jumlah jam hadir tersebut dirinci
menjadi waktu kerja dalam tiap-tiap pesanan yang dikerjakan. Dengan demikian
waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung
kepada produk yang diproduksi.
3.
Prosedur
pembuatan daftar gaji dan upah. Dalam prosedur ini, Bagian Gaji dan Upah
membuat daftar gaji dan upah karyawan . Data yang dipakai sebagai daras
pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan
karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat,
daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi
penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai potongan PPh pasal 21 dihitung
oleh Bagian Gaji dan Upah atas dasar data yang tercantum dalam kartu
penghaslian karyawan. Potongan PPh pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji
dan upah.
4.
Prosedur
pembayaran gaji dan upah. Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan Bagian
Utang dan Bagian Kosa. Bagian Utang membuat perintah pengeluaran kas kepada
Bagian Kosa untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Bagian Kosa
kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke amplop gaji
dan, upah. Jika Jumlah karyawan perusahaan banyak, pembagian amplop gaji dan
upah biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master). Pembayaran gaji dan upah
dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah, kepada karyawan.
5.
Prosedur
distribusi gaji upah. Dalam prosedur distribusi gaji dan upah, Biaya tenaga
kerja didistribusikon kepada departemen-departemen yanbg menikmati manfaat
tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengawasan
biaya dan perhitungan harga pokok produk.
V.
ELEMEN SISTEM PENGAWASAN AKUNTANSI
Elemen
sistem pengawasan akuntansi dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah
sebagai berikut:
1.
Organisasi
a.
Fungsi
pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi pembayaran gaji dan
upah
b.
Fungsi
pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
a.
Kartu
jam hadir harus diotorisasi oleh bagian pencatat waktu.
b.
Perintah
lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan.
c.
Daftar
gaji dan upah harus diotorisasi oleh kepala departemen personalia dan umum.
d.
Bukti
kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh kepala
departemen akuntansi.
e.
Cek
untuk gaji dan upah harus ditandetangani oleh kepala departemen keuangan.
3. Praktek yang sehat
a.
Kartu
jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir
ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung,
b.
Pemasukan
kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh bagian
Pencatat waktu
A.
UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT
Unit
organisasi yang terkait dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah sebagai
berikut:
1. Bagian Kepegawaian.
2. Bagian Pencatat Waktu.
3. Bagian Saji dan Upah.
4. Bagian Utang.
5. Bagian Kaso.
6. Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya.
7. Bagian Jurnal, Suku Besar, Loporan.
Bagian
Kepagawaian. Bagian Kepegawaian memegang peranan yang penting dalam kegiatan
penggajian dan pengupahan. Bagian ini bertugas untuh, mencari karyawan baru,
menyeleksi calon, karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat Surat
keputusan tarif gaji dan upah karyawan kenaikam pangkat dan golongan gaji,
mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan.
Bagian
Pencatat Waktu. Bagian pencatat waktu bertugas untuk menyelenggarakan
catatan-waktu hadir, bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengawasan intern
yang baik menyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh
dilaksanakan oleh penyelia (super-visors) atau oleh karyawan yang
bertanggungjawab terhadap pernbuatan daftar gaji dan upah.
Bagian
Gaji dan Upah. Berfungsi untuk menghitung penghasilan tiap karyawan selama
jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Hasil perhitungan ini dituangkan dalam
daftar gaji dan upah untuk kemudian diserahkan kepada Bagian Utang guna
pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji dan
upah kepada karyawan.
Bagian
Utang. Berfungsi untuk memproses pembayaran gaji dan upah seperti yang
tercantum dalam daftar gaji dan upah. Bagian ini membuat bukti kas keluar yang
memberi otorisasi kepada Bagian Kasa untuk membayarkan gaji dan upah kepada karyawan
seperti yang tercantum dalam daftar gaji dan upah tersebut.
Bagian
Kasa. Berfungsi untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan
cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukan ke dalam amplop
gaji dan upah tiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang
berhak.
Bagian
Kartu Persediaan dan Kartu Biaya. Berfungsi untuk mencatat distribusi biaya ke
dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji
dan upah dan kartu jam kerja (untuk tenaga kerja langsung pabrik).
Bagian
Jurnal, Buku Besar, Laporan. Berfungsi untuk mencatat gaji dan upah dalam
jurnal umum.
B.
DOKUMEN
Dokumen
yang digunakan dalam sistem pengajian dan pengupahan adalah:
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan
upah.
2. Kartu jam hadir
3. Kartu jam kerja
4. Daftar gaji dan daftar upah.
5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah.
6. Surat pernyataan gaji dan upah.
7. Amplop gaji dan upah.
8. Bukti kas keluar.
Dokumen
pendukung perubahan gaji dan upah. Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh
Bagian Kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan, seperti misalnya Surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan
pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari
pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen-dokumen
ini dikirimkan ke Bagian Gaji Upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan
upah.
Kartu
jam hadir. Merupakan dakumen yang digunakan oleh Bagian Pencatat waktu untuk
mencatat jam hadir tiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini
dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang dicap
dengan mesin pencatat waktu. Lihat contoh daftar hadir karyawan dalam gambar
10.1 dan kartu jam hadir dalam gambar 10.2.
Kartu
jam kerja. Merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat waktu yang
dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pekerjaan.
Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke Bagian gaji dan upah
untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk
distribusi upah langsung kepada tiap jenis produk atau pesanan. Seperti telah saya sebutkan di atas, catatan waktu
kerja ini harus diperlukan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan
pesanan. Dalam perusahaan ini diperlukan informosi biaya tenaga kerja langsung
pabrik untuk tiap pesanan yang diproduksi. Dalam perusahaan yang berproduksi
massa, karyawan pabrik, mengerjakan pekerjaan yang sama dari hari ke hari,
sehingga tidak diperlukan data untuk melakukan distribusi biaya tenaga kerja
langsung pabrik. Semua biaya tenaga kerja langsung dalam perusahaan ini
dibebankan langsung kepada produk yang sama.
Daftar
gaji dan daftar upah. Merupakan dokumen yang berjumlah gaji dan upah bruto tiap
karyawan, dikurangi potongon-potongon berupa PPh pasal 21, utang karyawan,
iuran. untuk, organisasi karyawan, dan lain sebagainya
Rekap
daftar gaji dan rekap daftar upah. Merupakan ringkasan gaji dan upah per
depertemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. Dalam perusahaan yang
produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk membebankan
upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan yang berangkutan.
Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh Bagian Kartu Persediaan dan
Kartu Biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.
Surat
pernyataan gaji dun upah. Dokumen ini dibuat oleh Bagian gaji dan Upah
bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah
dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi
tiap karyawan mengenai rincion gaji don upoh gang' diterima tiap karyawan
beserta berbagai potongan yang menjadi beban tiap kargawan.
Amplop
gaji dan upah. Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada tiap karyawan,
dalam amplop, gaji dan upah. Di halaman, muka amplop gaji dan upah tiap
karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi
karyawan, jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.
Bukti
kas keluar Merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh Bagian utang
kepada Bagian Kasa, berdasarkan infomasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima
dari Bagian Gaji dan Upah.
C.
CATATAN AKUNTANSI
Catatan
akuntansi yang digunakon dalam pencatatan gaji dan upah adalah:
1. Jurnal umum.
2. Kortu harga pokok.
3. Kartu biaya.
4. Kartu penghasilan
Jurnal
umum. Dalam pencatatan, gaji dan upah ini jurnal umum digunakan untuk mencatat
distribusi biaya tenaga kerja ke dalam tiap departemen dalam perusahan.
Kartu
harga pokok. Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung
yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.
Kartu
biaya. Catatan ini digunakan untuk. mencatat biaya tenaga kerja tiap departemen
dalam perusahaan, Sumber informasi untuk pencatatan dalarn kartu, biaya ini
adalah jurnal umum atau rekap daftar gaji dan upah.
Kartu
penghasilan karyawan. Merupakan catatan mengenai penghasilan dan berbagai
potongannya yang diterime oleh tiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan
ini dipakai sebagai dasar, penghitungan PPh posal 21 yang menjadi beban tiap
karyawan. Di samping itu, kartu penghasilan karyawan ini digunakan sebagai
tanda terima gaji dan upah karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut
oleh karyawan yang bersangkutan. Dengan tanda tangan pada kartu penghasilan
karyawan ini, tiap karyawan hanya mengetahui gaji atau upahny sendiri, sehingga
rahasia penghasilan karyawan tertentu tidak diketahui oleh karyawan yang, lain.
D.
LAPORAN
Laporan
yang dihasilkan dari sistem penggajian dan pengupahan ini adalah :
1.
Laporan
biaya tenaga kerja menurut jenisnya perdepartemen.
E.
SISTEM PENGGAJIAN
Dalam
sistem penggajian berikut ini, tanda terima gaji oleh karyawan dibuktikan
dengan penandatangan karyawan atas kartu penghasilan karyawan. sehingga setiap
karyawan hanya dapat melihat gajinya masing-masing. Informasi gaji merupakan
informasi pribadi, yang bersifat rahasia bagi karyawan.
Uraian
Kegiatan Sistem Penggajian
1. Bagian Pencatat Waktu
a.
Mencatat
waktu hadir tiap karyawan dalam kartu
jam hadir.
b.
Membuat
daftar hadir karyawan atas daser kartu jam hadir.
c.
Mengerahkan
daftar hadir dilampiri dengan kartu jam nadir ke Bagian Gaji dan Upah.
2.
Bagian
gaji dan Upah
Menerima daftar hadir dilampiri
dengan kartu jam hadir dari bagian pencatat waktu.
Membuat
daftar gaji atas dasar surat keputusan mengenai jabatan atau tarif upah
karyawan, dan berbagai surat keputusan yang lain, yang dikeluarkan oleh bagian
kepegewaian dan daftar hadir dari bagian pencatat waktu. Jika karyawan tidak
mengalami perubahan pangkat atau galongan gaji, data gaji karyawan yang
tencantum dalmr daftar gaji bulan yang lalu dapat dipakai sebagai dasar
pembuatan daftar gaji bulan kini.
Membuat
rekapitulasi gaji tiap departemen dan membuat surat pemberitahuan gaji untuk
tiap karyawan.
3.
Mencatat
penghasilan karyawan dalam kartu penghasilan karyawan berdasar data dalam
daftar gaji.
4.
Mengirimkan
daftar gaji (2 lembar), rekap daftar gaji (2 lember), surat pemberitahuan gaji
dan kartu penghasilan karyawan ke bagian utang.
Menerima
bukti kas keluar lembar 3 dilampiri dengan daftar gaji lembar 2 yang telah
dicap lunas dan kartu penghasilan karyawan dari bagian kasa. Mengarsipkan bukti
kas keluar dan daftar gaji menurut tanggal. Mengarsipkan kartu penghasilan
karyawan menurut abjad nama karyawan.
5.
Bagian
Utang
a.
Menerima
daftar gaji (2 lembar), rekap daftar gaji (2 lembar), surat pemberitahuan gaji,
dan kartu penghasilan karyawan dari bagian gaji dan upah.
b.
Membuat
bukti kas keluar 3 lembar atas dasar daftar gaji
c.
Mencatat bukti kas keluar dalam register bukti
kas keluar
Contoh
struk gaji:
DAFTAR PUSTAKA
http://sanoesi.wordpress.com/2009/01/16/sistem-akuntansi-gaji-dan-upah
Baridwan, Zaki. 1999. Sistem
Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta: BPFE
Fakultas Ilmu Sosial. 2005.
Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program S1. Medan: Universitas Negeri
Medan.
Jusup, Haryono. 2001. Dasar-dasar
Akuntansi. Yogyakarta:STIE YKPN.
Kusnadi, dkk. 2000. Pengantar
Akuntansi Keuangan. Jakarta: PT. Grafindo.
Marom, Chairul. 2002. Sistem
Akuntansi Perusahaan Dagang. Jakarta: PT. Grafindo.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Neunar, Jhon. J. W. 1997. Sistem
Akuntansi (Accounting System Inflation). Edisi Kelima. English Edition
Newyork.Richard D Irwin Inc.
Niswonger, Rollin, C at al. 1999.
Accounting. Diterjemahkan oleh Sirait, Alfonsus, dkk. Jakarta: Erlangga.
No comments:
Post a Comment